Bayangkan kamu sedang duduk di bangku taman, menikmati angin sore gampang pecah modal 10rb menyeruput kopi. Lalu seorang teman berkata, “Hidupmu beruntung banget ya.” Kamu hanya tersenyum, tapi dalam hati kamu bertanya, benarkah aku beruntung? Atau hanya kelihatannya saja?
Keberuntungan sering kali jadi topik yang membingungkan. Apakah itu murni takdir? Ataukah sesuatu yang bisa dibentuk? Yuk, kita selami lebih dalam arti kehidupan yang beruntung dari sisi yang berbeda.
Keberuntungan Tidak Selalu Tampak di Permukaan
Orang melihat keberuntungan sebagai sesuatu yang besar dan mencolok: menang undian, naik jabatan, viral di media sosial, atau menikah dengan pasangan idaman. Tapi sering kali, keberuntungan itu hadir dalam bentuk-bentuk sederhana yang tidak terlihat langsung oleh orang lain.
- Punya keluarga yang mendukung.
- Masih bisa bangun pagi tanpa rasa sakit.
- Menemukan seseorang yang mau mendengarkan tanpa menghakimi.
- Menangis semalam, tapi bisa tertawa keesokan harinya.
Semua itu adalah keberuntungan dalam bungkus yang sangat manusiawi.
Hidup Bukan Soal Menang atau Kalah
Banyak orang merasa tidak beruntung karena selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Padahal, hidup bukan kompetisi balap. Kita semua punya jalan masing-masing. Apa yang terlihat “beruntung” pada orang lain, mungkin datang dari perjuangan panjang yang tak kamu lihat. Sebaliknya, apa yang kamu anggap “biasa saja” dalam hidupmu, bisa jadi adalah impian orang lain.
Contohnya: ada orang yang mengeluh dijamin auto win fitur spin membosankan. Tapi bagi orang yang menganggur, pekerjaan itu adalah keberuntungan. Atau seseorang yang merasa keluarganya merepotkan, padahal banyak orang justru rindu rumah yang hangat dan penuh suara.